kelebihan dan kekurangan tes objektif
Kelebihandan Kekurangan Tes Formatif. Setiap penilaian yang dilakukan tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun, hal tersebut tidak mengurangi asas manfaat yang ada dalam dirinya. Tes atau penilaian formatif memiliki sifat objektif karena dari tes tersebut guru dapat mengetahui apa yang selama ini kurang dalam kegiatan pembelajaran
Disamping terdapat kelebihan, juga terdapat kelemahan atau kekurangan antara lain jika tidak menggunakan bahasa yang tegas dan lugas, hal itu dapat mengundang pengertian ganda yang berakibat kesalahan dalam pemasukan data dan dalam mengambil kesimpulan jawaban soal. Penyusunan tes obyektif, jawaban bebas secara umum sama dengan seluruh tes
Kelebihanujian objektif. 1. KelebihanUjianObjektif 1. Ia dapat merangkumi semua bidang pelajaran dan isi pelajaran secara luas. 2. Ia menjamin keadilan pemarkahan. 3. Ia memerlukan masa yang pendek untuk menjawab dan memeriksa.
Keunggulandan Kelemahan Tes Objektif dan Uraian. A. Keunggulan Tes Objektif. 1. Tes objektif dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai sedang. 2. Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian. 3. Pemberian skor pada setiap siswa dapa dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten. 4.
BKelemahan dan Kelebihan Tes Objektif Kunandar (2007 ), lebih rinci mengurai beberapa kelemahan dan kelebihan tes objektif . Kelemahannya adalah sebagai berikut: 1. Pada umumnya soal tes objektif hanya tepat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat kembali, mengenal kembali, mengasosiasikan antar dua hal, memahami hubungan dan
Site De Rencontre Femme Au Maroc. 1. Test Objektif Kelebihan Test Objektif yaitu 1. Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu. 2. Reabilitynya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test essay, karena penilainnya bersifat objektif. 3. Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai. 4. Objekti test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan. 5. Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas. Kelemahan Test Objektif yaitu 1. Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum menguasai bahan pelajaran tersebut. 2. Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk menjawabnya. 3. Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi. 4. Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut test. Subjektif Kelebihan Test Subjektif yaitu dipersiapkan dan disusun 2. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan 3. Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus 4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan carannya sendiri. 5. Dapat mengetahui sejauhmana peserta didik mendalami suatu masalah yang diujikan/dites. Kelemahan Test Subjektif yaitu 1. Terbatasnya lingkup bahan pelajaran yang dinilai dan sulitnya mengoreksi jawaban dengan objektif Sudjana, 2001262 2. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-mana dai pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai. 3. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja terbatas 4. Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oelh unsur-unsur subjektif lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai. untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Test Objektif 1. Salah- Benar atau True- False T- F a. Kelebihan * Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban. * Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca. * Sejumlah soal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala. * Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b. Kelemahan * Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda. * Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa peserta didik mengetahui dengan baik. * Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah. * Memungkinkan dan mendorong peserta didik untuk menerka-nerka. 2. Pilihan Ganda atau Multiple Choise M- Ch a. Kelebihan * Hasil belajae yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur. * Terstruktur dan petunjuknya jelas. * Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik. * Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban. * Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b. Kelemahan * Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama. * Sulit menemukan pengacau. * Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide. * Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca. 3. Isian atau Completion a. Kelebihan * Sangat mudah dalam penyusunannya. * Lebih menghemat tempat menghemat kertas . * Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini. * Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja. b. Kelemahan * Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja. * Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan. * Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal. 4. Jawaban Singkat atau Short Answer a. Kelebihan * Mudah dalam perbuatan * Kemungknan menebak jawaban sangat sulit * Cocok untuk soal- soal hitungan * Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas b. Kelemahan * Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu. * Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek. * Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak. 5. Menjodohkan atau Matching a. Kelebihan * Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal. * Waktu membaca dan merespon relative singkat. * Mudah untuk dibuat. * Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b. Kelemahan * Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran. * Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen. * Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan. 4. Macam-Macam Test Subjektif 1 Tes Essay a. Kelebihan * Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri. * Peserta didik tidak dapat menerka- nerka jawaban soal. * Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif. * Derajad ketepatan dan kebenaran peserta didik dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya. * Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat. *Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh. b. Kelemahan * Sukar dinilai secara tepat. * Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap keseluruhan kurikulum. * Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional. *Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya. 2 Tes Lisan Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan menjadi dua yakni a Tes lisan bebas, yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis b Tes lisan berpedoman, yaitu pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik. a. Kelebihan * Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung. * Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. * Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. b. Kelemahan * Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, * Waktu pelaksanaan yang diperlukan.
100% found this document useful 2 votes4K views8 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes4K views8 pagesKeunggulan Dan Kelemahan TesJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
4. Tes Objektif Objective Test a. Pengertian Tes Objektif Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan menuliskan jawabannya berupa kata- kata atau simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing- masing butir item yang bersangkutan. Anas sudjiono, 1995 106. Menurut Suke Silverius 1991 54 yang dimaksud dengan tes objektiftes pilihan adalah tes yang jawaban pertanyaannya dipilih dari kemungkinan- kemungkinan jawaban yang telah disediakan. b. Kebaikan dan Kelemahan tes Objektif Suharsimi Arikunto 2001 164-165 mengemukakan beberapa kebaikan dan kelemahan tes objektif. Kebaikan-kebaikannnya 1. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3. Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain. 4. Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Kelemahan-kelemahannya 1. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain. 2. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. 3. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4. “Kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. Sedangkan menurut Suke Silverius 1991 67-69 tes objektif juga memiliki kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya 1. Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang kemampuan berpikir dalam ranah kognitif. 2. Memperkecil kemungkinan menebak benar kunci jawaban. 3. Dapat dibuat menjadi banyak ragamvariasi bentuk. 4. Jawabannya tidak harus mutlak benar, tetapi dapat berupa jawaban yang paling benar, atau dapat pula mengandung beberapa jawaban yang semuanya benar. 5. Dapat digunakan pada semua jenjang sekolah dan kelas. 6. Dapat diskor dengan sangat objektif. 7. Dapat diskor dengan mudah dan cepat. 8. Ruang lingkup bahan yang ditanyakan sangat luas. Kelemahannya 1. Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban yang benar. 2. Kadang-kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan karena adanya petunjuk jawaban yang benar, atau karena butir soal itu mengukur sikap dan bukan mengukur pengetahuan. 3. Sampai suatu tingkat tertentu, keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui tebakan. 4. Sulit membuat pengecoh distractor yang berfungsi, yakni yang mempunyai peluang cukup besar untuk dipilih oleh siswa. 5. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya. 6. Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap soal. Dewasa ini tes objektif lebih sering digunakan untuk mengukur evaluasi belajar akhir tingkat nasional seperti Ujian Akhir Nasional UAN, ujian masuk Perguruan Tinggi, dll. David Nicol 2007 55 dalam penelitiannya menyatakan Multiple-choice questions are being increasingly used in higher education as a means of supplementing or even replacing current assessment practices. The growth in this method of assessment has been driven by wider changes in the higher education environment such as the growing numbers of students, reduced resources, modularisation and the increased availability of computer networks. Arti pernyataan tersebut kurang lebih adalah bahwa Pertanyaan pilihan ganda akan semakin digunakan dalam pendidikan yang lebih tinggi sebagai alat penilaian saat ini atau bahkan menggantikan penilaian praktek. Pertumbuhan dalam metode penilaian ini telah didorong oleh perubahan yang lebih luas di lingkungan pendidikan yang lebih tinggi seperti pertumbuhan jumlah siswa, pengurangan sumber daya, pemakaian modul dan peningkatan ketersediaan jaringan komputer. c. Kaidah Penyusunan Tes Objektif
0% found this document useful 0 votes3K views11 pagesOriginal TitleKEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES OBJEKTIF DAN TES URAIAN_KELOMPOK 4Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views11 pagesKeunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian - Kelompok 4Original TitleKEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES OBJEKTIF DAN TES URAIAN_KELOMPOK 4Jump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Seputar Pengertian Tes Objektif. Yang dimaksud dengan tes objektif adalah tes yang cara penilaiannya bersifat objektif, dalam arti, sudah jelas jawaban mana yang benar dan mana yang salah dan hanya satu jawaban yang benar. Tes objektif memiliki beberapa variasi dan bentuk yang berbeda, tetapi dapat diklasifikasikan ke dalam butir tes yang meminta siswa untuk mengisi jawaban dan butir tes yang meminta siswa untuk memilih jawaban dari sejumlah alternatif yang ada. Kedua golongan besar ini, menurut Gronlund dan Linn, secara umum dapat dibagi menjadi bentuk butir tes sebagi berikut. Yang termasuk bentuk tes mengisi jawaban supply type, yakni butir soal jawaban singkat short answer dan butir soal melengkapi completion. Yang termasuk bentuk butir tes yang meminta siswa untuk memilih jawaban, yakni butir soal benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda Gronlund danLinn, 1991. Di antara bentuk tes objektif, yang umum digunakan adalah butir tes pilihan ganda, menjodohkan, dan benar-salah. Dari ketiga bentuk butir tes tersebut, bentuk pilihan ganda yang paling banyak digunakan Salvia and Ysseldyke, 1995. Dalam hubungan ini, Nitko 1996 mengemukakan bahwa tes bentuk jawaban singkat meminta siswa untuk menjawab setiap pertanyaan dengan sebuah kata, kalimat pendek, nomor, atau simbol. Bentuk butir soal jawaban singkat bervariasi, seperti bentuk pertanyaan, melengkapi, dan asosiasi. Variasi bentuk pertanyaan biasanya mengemukakan pertanyaan secara langsung. Variasi bentuk tes melengkapi meminta siswa untuk menambahkan kata-kata untuk melengkapi suatu pertanyaan yang tidak lengkap. Sedangkan variasi bentuk asosiasi terdiri atas daftar istilahistilah atau gambar terhadap mana siswa dapat menyebutkan nomor-nomor, label, simbol, atau bentuk lain. Tes objektif memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain adalah sebagai berikut Kelebihan pada butir soal jawaban singkat adalah sangat mudah menyusunnya, karena secara relatif biasanya mengukur hasil belajar yang sederhana. Kecuali untuk mengukur hasil belajar pemecahan masalah pada matematika dan sains, butir tes jawaban singkat hanya mengukur ingatan recall tentang informasi ingatan. Kelebihan lain butir tes jawaban singkat adalah bahwa siswa harus menyisipkan jawaban sehingga mengurangi kemungkinan bahwa siswa menjawab dengan benar karena tebakan. Sedangkan kelemahan tes jawaban singkat adalah tidak cocok untuk mengukur hasil belajar yang kompleks dan kesulitan untuk memberi skor. Kelebihan pada butir tes benar-salah adalah bahwa butir tes benarsalah mudah disusun, tetapi untuk menyusun butir tes benar-salah yang tidak ambigius diperlukan keterampilan tertentu. Kelebihan kedua pada butir tes benar-salah adalah bahwa dapat mencakup materi yang luas. Di samping itu, salah satu kekurangan atau kelemahan yang serius pada butir benar-salah adalah bentuk hasil belajar yang dapat diukur. Di samping itu, bentuk tes benar-salah bisa ditebak, dan peluang benarnya adalah 50%. Kelebihan pada butir tes menjodohkan adalah bentuknya yang kompak dan dapat mengukur sejumlah besar hasil belajar yang berkaitan dengan fakta-fakta, dan mudah menyusunnya. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa butir tes menjodohkan terbatas untuk mengukur informasi tentang fakta-fakta pada belajar hafalan, dan kesulitan untuk menemukan materi yang homogen dan signifikan dengan tujuan dan hasil belajar. Kelebihan pada butir tes pilihan ganda adalah efektif untuk mengukur berbagai tipe pengetahuan dan hasil belajar yang kompleks. Di samping itu, butir tes pilihan ganda memiliki tingkat reliabilitas yang lebih tinggi daripada bentuk butir tes benar-salah karena kesempatan untuk menebak dapat dikurangi. Sedangkan kelemahan butir tes pilihan ganda adalah bahwa sebagai butir tes tertulis memiliki keterbatasan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat verbal, mengukur keterampilan pemecahan masalah, mengukur kecakapan untuk mengorganisasikan dan mengemukakan pendapat. Di samping itu, butir tes pilihan ganda memiliki kesulitan untuk menemukan pengecoh yang tepat Linn and Gronlund, 1995. Tes esai jawaban terbatas, atau sering juga disebut esai terstruktur, adalah jenis tes objektif sebab jawaban yang dikehendaki sudah jelas dan harus sama pada setiap jawaban. Pada tes esai jawaban terbatas/terstruktur, siswa lebih dibatasi pada bentuk dan ruang lingkup jawabannya, karena secara khusus dinyatakan konteks jawaban yang harus diberikan oleh siswa. Esai jawaban terbatas berada pada tataran tes objektif karena sifatnya lebih banyak mengungkapkan informasi faktual saja. .
kelebihan dan kekurangan tes objektif